Kadisnakertrans Riau Tunggu Laporan Dugaan Laka Kerja Tragis di Apical Group
Publik Menuding Ada Fakta Gelap Yang Ditutup-tutupi

Kadisnakertrans Riau
DUMAI (Thekingbingal) – Sikap bungkam dan menutup diri dari pihak manajemen PT Sari Dumai Sejati (SDS) Apical Group menimbulkan kegeraman publik. Bukan tanpa alasan, perusahaan raksasa ini disebut-sebut diduga tengah menyembunyikan tragedi kecelakaan kerja yang menimpa seorang pekerja berinisial MP. Korban diduga mengalami kondisi mengenaskan: telapak kaki putus serta luka bakar melepuh di sekitar bagian tubuhnya (kaki). Selasa, (09/09/2025).
Alih-alih menunjukkan empati dan transparansi, perusahaan justru memilih diam. Diamnya manajemen bukan hanya sikap pengecut, tapi juga menambah kuat dugaan adanya konspirasi gelap untuk menutup-nutupi fakta sebenarnya. Padahal publik berhak mengetahui kronologis jelas, sekaligus kondisi terkini korban yang hingga kini masih misterius. Ini bukan sekadar kecelakaan kerja biasa— ini soal nyawa pekerja yang diperlakukan seakan tak lebih dari alat produksi murah.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, H. Boby Rachmat, S.STP, M.Si, saat dikonfirmasi singkat menyampaikan:
“Terima kasih atas informasinya dan kami juga akan menunggu laporan tertulisnya dari perusahaan,” tulis beliau.
Sementara itu, seorang masyarakat yang tidak ingin identitasnya dipublikasikan menegaskan, diamnya perusahaan justru melukai hati publik.
‘Kalau mereka tidak salah, kenapa harus bungkam?. Bukankah lebih baik terbuka agar tidak ada kecurigaan?. Kami curiga ada sesuatu yang disembunyikan. Nyawa pekerja itu bukan main-main, jangan sampai dianggap remeh,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Publik pun menilai, Tanpa keberanian perusahaan bicara jujur di hadapan publik, wajar jika muncul kecurigaan adanya rekayasa kronologi, manipulasi data, bahkan penghilangan jejak bukti. Apalagi, perusahaan sebesar Apical Group tidak mungkin kekurangan kemampuan untuk memberikan klarifikasi terbuka—jika memang mereka tidak sedang menyembunyikan sesuatu.
Kini desakan masyarakat berubah menjadi tuntutan keras. PT SDS Apical Group didorong segera membuka rekaman CCTV, membeberkan hasil investigasi internal, serta menunjukkan bentuk tanggung jawab nyata terhadap korban dan keluarganya. Jika tidak, tragedi ini bukan lagi sekadar kelalaian, tetapi bisa jadi akan tercatat sebagai skandal kejahatan kemanusiaan yang mempermalukan wajah industri di Dumai.
Dan satu hal pasti: jika PT SDS Apical Group tetap bersembunyi di balik tembok bisunya, maka kasus ini akan menjadi bom waktu yang siap meledak, menyeret manajemen ke jurang aib, jerat hukum, dan amarah publik yang tidak bisa dibungkam.***
Editor : Iwan Ziro